Sam Bankman-Fried, mantan CEO FTX, menyatakan bahwa dia tertarik untuk meluncurkan bisnis baru untuk membayar kembali lebih dari satu juta kreditur FTX, yang berutang hingga $50 miliar.
Bankman-Fried, 30 tahun yang mendirikan FTX, salah satu pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia, bernilai sekitar $16 miliar dan sekarang hampir tidak bernilai apa-apa. Setelah runtuh di bawah tekanan peningkatan konsumen yang mencoba menarik uang mereka, FTX mengajukan kebangkrutan.
Menurut sumber, Bankman-Fried mungkin secara ilegal memperoleh hampir $10 miliar tunai dari klien FTX untuk perusahaan perdagangannya, Alameda Research, yang masa depannya juga sangat kabur. Alameda Research sebenarnya adalah awal dari kerajaan crypto SBF, sekaligus kehancurannya.
Tak disangka setelah kegagalan kedua bisnis tersebut, SBF masih menyimpan aspirasi wirausaha dan ingin meluncurkan perusahaan baru.
Motivasi Di Balik Usaha Baru
Dalam sebuah wawancara dengan BBC yang diterbitkan pada hari Sabtu, SBF mengatakan bahwa dia akan “memberikan apa saja” untuk meluncurkan bisnis baru.
“Saya akan berpikir tentang bagaimana kami dapat membantu dunia dan jika pengguna tidak mendapatkan banyak kembali, saya akan berpikir tentang apa yang dapat saya lakukan untuk mereka,” katanya. “Dan saya pikir paling tidak, saya memiliki kewajiban kepada pengguna FTX untuk melakukan yang benar oleh mereka sebaik mungkin.”
Manajemen pertukaran cryptocurrency telah disebut sebagai “kegagalan total kontrol perusahaan” oleh manajemen baru FTX sejak keruntuhannya. Menurut Bankman-Fried, dia menerima tanggung jawab atas kegagalan tersebut dan mengklaim bahwa dia tidak mengetahui tingkat risiko yang diambil FTX dan Alameda di kedua bisnis tersebut.
SBF untuk Bersaksi di Depan Panitia DPR
SBF telah menyatakan kesediaannya untuk memberikan testimoni kepada House Financial Services Committee. Deklarasi tersebut mengikuti pertukaran publik antara SBF dan Maxine Waters, ketua Komite DPR. Dia sebelumnya mendesaknya untuk memberikan perincian tambahan mengenai runtuhnya bursa karena “merugikan lebih dari satu juta orang.”